KAIMANA- Meski cuaca ekstrim tengah terjadi belakangan ini, namun tak disangka peristiwa kebakaran pun melanda kawasan pemukiman warga. Di Kaimana, sekitar pukul 16.30 WIT, Selasa (22/1) kemarin, tepatnya di kompleks Kampung Seram, sebanyak 5 rumah dan dua kios ludes dilahap si jago merah. Akibat peristiwa tersebut, seluruh warga di pemukiman padat penduduk di Kampung Seram, panik dan berhamburan keluar rumah sambil menyelamatkan
barang-barang berharga milik mereka.
Berdasarkan penuturan sejumlah warga yang berhasil dimintai keterangan oleh Kepolisian Resor Kaimana, Kapolres Kaimana melalui Waka Polres, Kompol Henri Pendri, S.Pd, M.Si, mengakui, api awalnya diduga berasal dari rumah milik Said Alhamid. Saat itu, diduga telah terjadi aksi bakar-bakaran yang dilakukan oleh anak-anak yang bermain api di belakang rumahnya. Karena keasyikan bermain, api membakar papan rumah Said Alhamid dan merambat ke bensin, yang terletak tak jauh dari asal api.
Karena kobaran api semakin membesar, Istri Said yang karena panik langsung meminta tolong kepada warga sekitar. Kobaran api yang menyambar bensin, membesar membuat warga yang di sekitar lokasi kejadian berhamburan keluar dari dalam rumah. Beberapa warga langsung memadamkan api dengan cara menyiramnya dengan air. Upaya memadamkan api ini tidak berhasil, malah kobaran api terus membesar. Dalam sekejap, api kemudian merambat lagi ke tangki bensin yang diletakan di dapur milik Karim Rumalutur.
Warga sampai hiruk pikuk, tak tahu arah. Meski demikian, sebagian kecil mulai menyelamatkan harta benda mereka, karena takut jangan sampai api merambat ke pemukiman lainnya. Sebagian besarnya, menyiram api yang terus menjalar dengan peralatan seadanya. Namun upaya tersebut tak mampu melawan besarnya kobaran api yang diakibatkan dari bensin dan bahan bangunan yang mudah terbakar.
Sekitar 30 menit berselang, dua unit mobil pemadam kebakaran langsung tiba di TKP. Petugas pemadam kebakaran yang dipandu langsung oleh Kepala Dinas PU Kaimana, Ir. Nikolas Kuahatty, langsung berhadapan dengan kobaran api yang semakin membumbung tinggi. Beberapa mobil tangki air pun dikerahkan untuk membantu menopang persediaan air. Meski upaya maksimal itu telah dilakukan oleh petugas pemadam kebakaran, namun api baru bisa dua jam kemudian setelah kejadian. Imbasnya, sebanyak lima buah rumah, milik Said Alhamid, Mohdar Alhamid, Karim Rumalutur, Hj. Hatija dan La Ungu dan dua kios yang berada di sekitarnya ludes tak terselamatkan.
“Untung ada dua mobil pemadam kebakaran yang dibantu dengan mobil tangki air, mendatangi TKP dan melakukan pertolongan, sehingga kebakaran tidak meluas,†aku Waka Penri. Dari keterangannya, Penri juga menuturkan, atas kejadian tersebut tindakan polisi yang sudah dilakukan adalah, mendatangi TKP dan melakukan olah TKP serta memasang polisi line guna penyelidikan dan penyidikan selanjutnya.
Dari peristiwa tersebut, kerugian ditaksir hingga mencapai Rp. 700 juta. “Saya punya asset sekitar Rp. 100 juta belum lagi ditambah dengan barang-barang berharga,†ujar Penri menuturkan keterangan yang disampaikan Hj. Hatija saat ditemui di lokasi kebakaran.(nic)
Sumber : http://www.radarsorong.com/index.php?mib=berita.detail&id=6857
Tidak ada komentar:
Posting Komentar